KAMERA KITA

1. Pengoperasian Kamera Saku

a. Memotret lebih banyak
Yang perlu anda lakukan pertama kali adalah memotret layaknya seorang profesional. Memotret sebanyak mungkin yang bisa anda buat. Variasikan sudut pemotretan, seting, maupun komposisi. Apa yang baik dari teknologi digital, anda tidak dibebani biaya yang lebih besar karena memotret lebih banyak. Buat lebih banyak foto, hapus foto yang kurang baik dan pilih yang terbaik.
b. Komposisi dan cahaya
Dasar fotografi yang berkenaan dengan komposisi, cahaya maupun teknik memotret perlu anda kuasai. Komposisi dengan prinsip rule of third bisa menjadi awal. Buat garis imajiner yang membagi foto menjadi tiga bagian vertikal maupun horisontal. Lalu posisikan point of interest  di sepertiga atas/ bawah atau di kiri/ kanan. 

Perhatikan arah datangnya cahaya, apakah dari belakang, samping atau depan. Kamera saku umumnya memiliki keterbatasan menghandle kontras tinggi. Karenanya anda mesti cermat mengatur komposisi agar cahaya berimbang ditiap bagian. Cahaya dari depan dan samping subjek bisa memberikan hasil yang lebih baik. Guna menyiasati pencahayaan yang sulit, coba pakai mode pemotretan seperti night scene, siluet, HDR, dan lainnya sesuai kondisi.

c. Pegang kamera dengan baik
Kesalahan memotret yang sering dilakukan dengan kamera saku yaitu shake atau kamera goyang ketika rana ditekan. Shake meningkatkan resiko blur (kekaburan) dan mengurangi ketajaman gambar. Pegang kamera dengan kedua tangan agar kokoh serta tekan rana dengan lembut dan pasti. Jika perlu letakkan kamera pada landasan stabil seperti meja, kursi, tembok atau gunakan tripod. 

Perhatikan agar jari-jari tidak menyentuh permukaan lensa dan flash ketika memotret. Tapak bekas jari bisa membuat gambar yang dihasilkan berkabut. Tangan serta jari sebaiknya tetap disamping dan bawah kamera untuk menjaganya  tetap stabil.


d. Exposure
Banyak kamera saku saat ini sudah dilengkapi pengukuran cahaya  center weighted, spot, maupun matrix metering. Pengukuran matrix bekerja baik pada sebagian besar kondisi pencahayaan. Metering dibutuhkan untuk mendapat exposure yang tepat berkenaan dengan jumlah cahaya yang dibutuhkan untuk merekam gambar pada sensor digital. Ada tiga seting yang mengatur exposure yaitu aperture/diafragma lensa (f-stops), shutter/kecepatan rana, dan ISO/ sensitifitas sensor.
Mode pemotretan otomatis yang berkenaan dengan exposure bisa dipilih sebagai berikut: 
- Aperture (A) priority, anda menentukan diafragma sedang kamera otomatis menentukan shutter speed yang dibutuhkan.

- Shutter Speed (S) priority, anda menentukan shutter speed sedang kamera otomatis menentukan bukaan diafragma yang dibutuhkan.
- Program (P) dan Otomatis, kamera menentukan seting bukaan diafragma maupun shutter speed yang dibutuhkan.
- Selain mode diatas ada juga scene pemotretan seperti: night scene, potrait, sport, dll.

Hampir semua mode diatas memberikan hasil pengukuran exposure yang baik. Namun pada kondisi khusus seperti subjek terang dengan latar terang atau subjek gelap dengan latar gelap, anda membutuhkan kompensasi exposure yang memungkinkan menambah atau mengurangi jumlah cahaya dari yang ditunjukkan kamera. Metering bisa tertipu sehingga kendali anda diperlukan. Fitur kompensasi exposure termasuk mode manual sudah lumrah pada kamera saku sekarang.

Foto 2. Foto dibuat handheld dengan kamera saku Nikon Coolpix P310 16 MP. Pemotretan dengan mode otomatis, ISO auto, flash dan matrix metering memberikan hasil foto yang cukup baik.

Tips Memotret Dengan Kamera Saku oleh Andi Sucirta

 e. Mengunci titik fokus
Letak titik fokus kamera saku biasanya ditengah sehingga  mengurangi keleluasaan mengatur komposisi. Trik yang bisa dilakukan yaitu dengan mengunci titik fokus. Caranya dengan menekan dan menahan rana setengah sampai subjek fokus. Terlihat di LDC garis segi empat berwarna hijau jika subjek sudah fokus. Lalu komposisi ulang foto atau recompose dengan menempatkan subjek di kiri atau kanan sesuai kehendak. Jika dirasa sudah baik, lanjutkan menekan penuh rana untuk mengambil gambar. Mengunci titik fokus memungkinkan anda membuat komposisi yang dinamis.

f. Antisipasi shutter lag
Pemotretan dengan kamera saku sering tidak real time. Antara gambar di LCD dengan yang terekam bisa tidak sesuai karena ada jeda atau shutter lag. Untuk mengatasinya bisa coba trik mengantisipasi momen dengan cara memencet rana satu atau dua detik mendahului sebelum momen terjadi. Kemungkinan gagal tetap ada, namun dengan cara ini anda memperbesar kemungkinan untuk merekam momen yang dikehendaki.


Cara lain dengan memperkirakan jarak atau titik fokus dimana momen akan terjadi. Kunci fokus pada jarak tersebut dan tekan rana sepenuhnya ketika momen di kehendaki terjadi. 

g. Menggunakan zoom
Zoom pada kamera saku memungkinkan anda mengubah focal lenght sehingga subjek pemotretan jauh bisa tampak lebih dekat. Jika kamera punya optical zoom, anda tidak perlu khawatir karena pertambahan focal lenght diperoleh dari mekanisme optik sehingga kualitas foto terjaga. Sebaliknya hindari menggunakan digital zoom karena pertambahan focal lenght dihasilkan dari mengcrop gambar dengan  menggunakan hanya bagian kecil dari sensor. Bergerak mendekati subjek pemotretan menjadi solusi yang lebih baik bagi kamera dengan digital zoom.


Penggunaan zoom juga mesti dipahami, zoom tidak hanya membuat subjek menjadi lebih dekat tapi juga mengubah persfektif foto. Pada posisi wide, latar belakang terlihat menjauh, sebaliknya posisi tele latar belakang yang jauh terlihat mendekat. Anda harus banyak berlatih menggunakan zoom untuk mengetahui keterhubungan antara focal lenght, background dan subjek pemotretan.
f. Memakai flash
Flash biasanya dipergunakan pada pemotretan malam hari, di ruangan, atau siang hari sebagai fill in flash. Yang perlu diketahui, flash kamera saku kekuatan dan cakupannya terbatas. Ketika memakai flash pastikan jarak subjek masih dalam rentang flash. Jarak 2-4 meter dari subjek masih bisa dijangkau flash dengan baik.


Memakai flash bisa menjadi penyelamat pada kondisi low light saat kendali noise ISO tinggi kurang baik. Mode flash seperti red eye reduction bisa dipilih untuk pemotretan manusia di malam hari. Sedang fill flash dapat dipilih subjek yang ada diarea shadow karena backlighting. Agar efektif usahakan jarak pemotretan tidak terlalu jauh ketika melakukan fill in. Malam hari guna mengkombinasi available light dengan shutter speed rendah bisa menggunakan mode slow sync flash.
  g. Ukuran dan resolusi
Ukuran file foto yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya jika  hendak mencetak ukuran 4R, anda tidak butuh menggunakan ukuran maksimal 16 megapiksel, cukup pilih ukuran 8 megapiksel. Ukuran dan resolusi berpengaruh pada besar file foto yang akan dihandle.

Walau demikian perlu dimengerti bahwa ukuran dan resolusi foto yang terlanjur kecil tidak akan bisa diperbesar. Perbesaran menggunakan software tidak menghasilkan kualitas yang sama jika dibanding memotret dalam ukuran dan kualitas terbaiknya sejak awal. Cara ini memungkinkan anda mempunyai besar file yang cukup ketika perlu mencetak besar atau diperkecil sesuai kebutuhan. Jadi sebaiknya seting ukuran dan kualitas foto selalu pada resolusi terbaik atau fine (300 dpi).


2. Pengoperasian Kamera DSLR



a. Perhatikan Cara Memegang Kamera DSLR Yang Benar
Hal pertama yang perlu di perhatikan ketika baru belajar menggunakan kamera DSLR adalah cara memegang kamera DSLR. Ketika kita memotret di luar, orang  lain memang tidak tahu apakah kita masih belajar atau sudah mahir.
Tetapi jika cara kita memegang kamera DSLR salah, maka orang lain jadi langsung tahu kalau kita masih pemula. Untuk menghindari hal tersebut, perhatikan cara memegang kamera DSLR yang benar.

cara memegang kamera DSLR by sandrophoto.com

Kesalahan paling umum ketika memegang kamera  adalah tangan kiri memegang lensa kamera dari samping.  Hal ini tentu tidak benar. Cara yang benar adalah tangan kanan memegang body kamera dengan jari  telunjuk bersiap memencet tombol shutter. Sedangkan tangan kiri menopang kamera dari bawah.
Banyak keuntungan dari cara memegang ini, yang jelas dengan tangan kiri menopang kamera dari bawah, ketika kita memotret kamera menjadi lebih stabil dan bebas goncangan. Agar menambah kestabilan, kamu juga bisa merapatkan siku ke badan supaya kamera lebih stabil.


Image Credit to improvephotography

b. Gunakan Pengaturan Otomatis / Mode Auto

Jika kamu masih baru menggunakan kamera DSLR, untuk settingan sebaiknya menggunakan menu otomatis. Dengan settingan otomatis ini, maka setelan pengaturan yang penting seperti Aperture, Eksposur dan ISO juga akan otomatis tersetting menyesuaikan kondisi obyek foto. 

Image Credit to ilovephotography.com.au

Hal ini bukan tanpa alasan lho, karena jika kamu langsung menggunakan mode settingan manual tanpa memahaminya terus kamu salah setting Aperture, Eksposur atau ISO bisa-bisa hasil foto malah jelek. ( kok jadi curhat masa lalu hehe ). Akan tetapi jika kamu penasaran dengan settingan lebih lanjut tentang Aperture, Eksposur dan ISO akan kami bahas pada artikel selanjutnya.
c. Gunakan Auto Focus
Tips  menggunakan kamera DSLR yang tepat bagi pemula yang ketiga adalah menggunakan Auto Focus. Kenapa harus menggunakan Auto Focus? Karena jika kamu menggunakan mode Manual Focus padahal belum terbiasa, bisa-bisa hasil foto yang kamu ambil menjadi salah fokus atau malah ngeblur.

Image Credit to journotech.co.uk

Auto Focus, seperti namanya, adalah mekanisme yang memungkinkan lensa untuk secara otomatis mendapatkan fokus. Auto Fokus merupakan cara yang tepat untuk cepat dan efektif mengunci fokus objek foto. Settingan Auto Focus ini bekerja sangat baik pada moment dimana cahaya cukup cerah dan tidak redup.
d. Perhatikan Cara Menekan Tombol Shutter Agar Fokus & Stabil
Tips cara menggunakan kamera DSLR selanjutnya  adalah perhatikan cara menekan tombol shutter. Ketika menekan tombol shutter, tekanlah dalam dua langkah. Langkah yang pertama adalah menekan setengah dari tombol shutter. Kemudian tunggu sampai lensa dapat menangkap titik fokus dengan baik. Jika lensa sudah mengunci fokus objek kemudian lanjutkan langkah yang kedua yaitu dengan menekan tombol shutter sepenuhnya.

Image Credit to digital-photo-secrets.com

Tips kedua dalam menekan tombol sutter adalah tekan tombol dengan halus dan minimalkan guncangan. Karena biasanya ketika menekan tombol, tanpa sadar menekan dengan kencang sehingga membuat kamera sedikit ada guncangan dan kamera tidak stabil. Jika ini terjadi, maka ada kemungkinan hasil foto menjadi kurang fokus atau malah ngeblur.
e. Gunakan komposisi Rules Of Third
Masih ingat aturan Rules Of Third? Rule of thirds/aturan sepertiga merupakan rumus atau prinsip komposisi yang paling di kenal dan populer dalam dunia fotografi. Bagi kamu yang suka potret memotret atau ingin belajar lebih jauh tentang fotografi, sebaiknya kamu paham tentang rumus Rule of thirds. Dengan aturan sepertiga ini biasanya foto yang dihasilkan diharapkan menjadi benar-benar terlihat proporsional serta enak dilihat.
Rule of Third adalah aturan komposisi dimana bidang foto dibagi menjadi tiga bagian sama besar, baik secara vertikal maupun horisontal sehingga anda memiliki 9 area yang sama besar.Nah hasil dari pembagian bidang tersebut kita memliki pertemuan 4 titik. Dengan aturan ini kamu bisa menempatkan objek foto di salah satu pertemuan 4 titik tersebut.
3. Penjelasan ukuran bidang pandang pengambilan gambar
a. Extreme Close up 
Adalah teknik pengambilan gambar yang menampilkan bagian tertentu objek dengan sangat detail memenuhi layar.
b. Close up
Adalah teknik pengambilan gambar dengan jarak teramat dekat.Objek menjadi titik perhatian utama.Pada manusia biasanya diperlihatkan dari bahu hingga atas kepala.

c. Medium Close up
Adalah teknik pengambilan gambar dengan jarak yang sangat dekat,objek diperlihatkan dari  bagian dada hingga atas kepala.

d. Mid Shot
Adalah teknik pengambilan gambar dengan jarak lebih dekat daripada LS.Manusia biasanya ditampakkkan dari lutut sampai atas kepala. Latar belakangnya pun nampak sebanding.

e. Head Shot
Adalah teknik pengambilan gambar yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh manusia.

f. Medium Shot
Adalah teknik pengambilan gambar dengan objek menjadi lebih besar dan dominan.Pada Manusia biasanya ditampakkan dari pinggang sampai atas kepala.
g. Long Shot
Adalah teknik pengambilan gambar dari jarak yang sangat jauh dan menyajikan bidang yang sangat     luas, kamera mengambil objek secara menyeluruh.Objek utama terlihat sangat kecil dan latar belakang terlihat sangat dominan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS PRODUKTIF PHOTOGRAPHY

CONTOH FOTO PANNING